Friday, April 22, 2011

Surat As-Syahid Syed Qutb Kepada Adiknya




Adikku...petikan dari surat As-Syaheed Sayyid Qutb kepada adiknya Hamidah Qutb di luar penjara.....
Adikku..
Di saat kita hanya berfikir untuk hidup bagi diri sendiri, terasalah oleh kita bahawa kehidupan ini begitu sempit n pendek..dimulai dr kelahiran kita dan berakhir semasa kematian, berangkat dari pertama kali kita digelarkan di atas bumi n kembali ke bumi lagi..

Tetapi adikku..

Jika hidup kita untuk akidah dan untuk orang lain, maka terasalah hidup ini cukup luas n panjang, ia lahir bersama dengan kemanusiaan dan hanya akan mati setelah roh terlepas dari jasad kasar ini, berpisah dengan bumi. Kita akan merasa sangat berbahagia dan puas. Umur kita berlipat ganda melebihi jumlah angkanya, walaupun ia lebih kecil dari hitungan tahunnya. Itulah kebahagiaan yang hakiki, bukan kebahagiaan fantasi. Dalam kehidupan yang seperti itu, tergambarlah keuntungan yang kita peroleh dari sejak awal kelahiran kita, dari hari ke hari, dari masa ke masa, dan seluruh umur kita, dalam perasaan kita, pada setiap langkah kita. Terasa betul bahawa hidup ini bukan hanya sekadar berapa lama nafas ini keluar masuk dari tubuh kita, dan bukan pula berapa banyak jumlah angka umur kita, tetapi hidup ini diukur dan dinilai dari kepuasan rohani yg dapat kita rasakan!
Kenyataan seperti inilah yg disebut 'realiti' dan 'hakikat' , bukan imaginasinya kaum realistis materialistis itu. Dan inilah hakikat hidup di atas segala hakikat yg mereka pergunakan. Kita akan merasakan bahagia yg berlimpah - limpah, bila kita hidup untuk manusia lain. Seberapa kadar perasaan untuk hidup bersama orang lain, maka berlipat gandalah perasaan terhadap kehidupan kita sendiri, dan bererti kehidupan ini, dengan sendirinya akan berlipat n melimpah - limpah, akhirnya kita akan merasa bahagia hidup di dalamnya!


petikan dari surat As-Syaheed Sayyid Qutb kepada adiknya Hamidah Qutb di luar penjara.....
p/s : mimpi 3 org sahabat dimasukkan penjara..semuanya pengunjung raqaiq..;)

Inilah da'wah.
Dan kau lemah?
Jangan.
Bangkitlah!
Belum seluruh harta kau infakkan seperti Abu Bakar.
Belum seberani Ali bin Abi Thalib yang menggantikan jasad Rasul saw
ketika beliau dikejar musuh-musuh Allah.
Belum setangkas Kholid bin Walid yang senantiasa bergegas
menyambut seruan jihad di medan laga.

Beginilah da'wah.
Dan kau lelah?
Tidak.
Semangatlah!
Sebab perhentian kita bukan di dunia.
Sebab istirahat kita hanya di jannah.
Sebab musuh-musuh Allah tak akan puas sebelum Diin ini padam cahayanya.
Sebab jika bukan engkau, siapa lagi yang kan mengembalikan
binar kemenangan di masa silam?

Ya. Inilah da'wah.
Jika kau lelah, berhentilah.
Tapi tidak berlama-lama.
Tapi tidak berleha-leha.
Sebab wajib kita lebih banyak dari waktu yang tersedia.
Sebab panji-panji itu telah terbai'at dalam kesungguhan jiwa yang setia.
Sebab engkaulah singa yang siangnya berjihad tak kenal lelah.
Sebab engkaulah rabbi yang malamnya padat dengan munajat.
Sebab engkaulah Abu Bakar itu!
Engkaulah Khalid bin Walid!
Engkaulah Shalahudin Al-Ayyubi!
Engkaulah Yahya Ayyash, Imad Aqil, Muhammad Farahat,
dan jutaan pahlawan Al Islam!

Jika kau lelah dalam da'wah
Berhentilah.
Sebentar.
Sejenak saja.
Berhenti untuk mencari kekuatan diri.
Berhenti untuk menata ulang segala fikir, langkah dan hati.
Dan setelah kuat itu terhimpun, bangun segera!
Bangkitlah untuk kembali ke medan jihad yang nyata.
Lawan nafsumu, bakar ghirohmu!
Dan songsonglah jayanya cahaya Islam-mu,
Atau kita buat janji untuk bersama berjumpa di surga,
melalui syahid di jalan-Nya!
Allahu akbar!!!


diambil dr senandung mujahid..!

 Disediakan oleh:

Lajnah Perhubungan Alumni Smasid

1 comment:

  1. assalamu'alaikum..
    Subhanallah walhamdulillah allhuakbar...
    post yg sgt mantoopp..thumbs up..
    penuh peringatn n tazkirah utk kmbli mengingtkn tntg kpntingn prjuangan dlm addin Allah ni..syukran

    ReplyDelete